SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT
DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
1. Latar
Belakang Gan..
Setiap hari
bahkan tahun pertambahan penderita Diabetes makin meningkat. Berdasarkan data
yang dihimpun oleh WHO (World Health Organization), Secara mengejutkan
Indonesia berada pada urutan ke-4 untuk jumlah penderitanya di dunia. Tentunya ini bukan kabar yang menggembirakan,
dari data tahun 2006, jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia kurang
lebih 14 juta jiwa. Dari jumlah itu baru 50% yang tahu tanpa dilakukan tindakan
dan sekitar 30% diantaranya melakukan pengobatan secara teratur. Menurut penelitian epidemiologi, prevalensi diabetes di Indonesia berkisar antara 1,5%
sampai 2,3%.
Klasifikasi
etiologis Diabetes Mellitus menurut ADA tahun 2005 yaitu:
·
Diabetes Mellitus tipe 1
·
Diabetes Mellitus tipe 2
·
Diabetes Mellitus tipe lain
·
Diabetes Mellitus kehamilan
Di Indonesia, belum diketahui secara
pasti jumlah kasus Diabetes Mellitus tipe 1. Hal ini karena letak geografis
Indonesia berada di khatulistiwa atau factor genetik yang tidak mendukung. Beda
dengan Diabetes Mellitus tipe 2 yang meliputi lebih dari 90% jumlah populasi
penderita diabetes, factor lingkungan sangat berperan (Sudoyo, 2006). Tanpa disadari
jika dibiarkan penyakit ini akan mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih
parah. Peningkatan jumlah penyakit ini disebabkan oleh pola hidup tak sehat dan
berimbang serta keterlambatan penanganan diagnosis.
Oleh karena itu diperlukan segera
sistem sebagai alat bantu dalam diagnosa untuk menentukan pasien itu mengidap
Diabetes Mellitus atau tidak. Sistem yang digunakan adalah Sistem pakar
diagnosa penyakit Diabetes Mellitus dengan metode forward chaining. Dalam hal
ini system pakar merupakan salah satu teknik kecerdasan buatan yang dapat
menirukan proses penalaran manusia menawarkan hasil yang lebih spesifik untuk
dimanfaatkan karena system pakar berfungsi secara konsisten seperti memberi
dokter memberi nasihat dan menemukan solusi terhadap pemecahan masalah penyakit
Diabetes Mellitus.
2. Tujuannya Gan..
Sistem dapat
mendiagnosa penyakit Diabetes Mellitus dan memberikan solusinya berdasarkan
gejala yang dirasakan pasien atau user dengan metode forward chaining. Dan
sistem dapat menyediakan layanan akses informasi mengenai penyakit Diabetes
Mellitus dan informasi layanan diagnose serta solusinya.
3. Metode
Perkalian inferensiasi yang menghubungkan
masalah dan solusi disebut rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau
dilewati dari masalah untuk mendapat solusi disebut forward chaining. Sedangkan suatu rantai yang dilintasi dari
hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut adalah backward chaining. Metode pemecahan
masalah dalam system pakar adalah arah penelusuran dan topologi penelusuran.
4. Hasilnya Gan..
Setelah pembuatan aplikasi identifikasi
penyakit Diabetes Mellitus berdasarkan sistem pakar dilakukan, dapat dilihat
sejauh mana aplikasi tersebut dapat diterima masyarakat. Hasilnya didasarkan
pada:
· Aplikasi
sistem pakar keseluruhan
· Kemudahan
pemakaian
· Kecepatan
dalam memproses masalah
· Hasil akurat
dari penyakit itu sendiri
5. Kesimpulan
· Penggunaan metode forward chaining dengan proses
penelusuran dapat digunakan untuk pembuatan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Diabetes Mellitus.
· Keluaran
dari sistem adalah diagnose berupa tipe penyakit diabetes mellitus dengan disertai solusi untuk penyembuhan
penyakit.
Tulisan ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Kecerdasan Tiruan (AI) yang diampu oleh Mia Kamayani ST, MT . Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik UHAMKA.
Referensi :
Skripsi
“SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE FORWARD
CHAINING BERBASIS WEB”, Halim Perdana Putra-0903015063, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar